Hidayatul Khoiriyah, HK (2023) RIYADHAH ARBA’IN PARA PENGHAFAL AL-QURAN DALAM PERSPEKTIF METODE PEMBELAJARAN INQUIRY DI PONDOK PESANTREN PUTRI TAHFIDZIL QURAN (P3TQ) LIRBOYO KOTA KEDIRI. Masters (S2) thesis, Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri.
Text
cover.pdf Download (135kB) |
|
Text
halaman awal.pdf Download (690kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (592kB) |
|
Text
BAB II.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB III.pdf Download (526kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (788kB) |
|
Text
BAB VI.pdf Download (346kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (452kB) |
Abstract
ABSTRAK Hidayatul. Khoiriyah, 2023:’’Riyaḍhah Arba’in Para Penghafal Al-Quran Dalam Perspektif Metode Pembelajaran Inquiry di Pondok Pesantren Putri Tahfidzil Quran (P3TQ) Lirboyo Kota Kediri’’ Program Pascasarjana UIT Kediri, Dosen Pembimbing, Dr. K.H. Reza Ahmad Zahid, Lc., MA. Dr. H. Abbas Sofwan M.F., S.HI, LLM. Kata Kunci: Riyaḍhah Arba’in, Penghafal Al-Quran, Perspektif Metode Pembelajaran Inquiry Dalam kehidupan masyarakat sangat perlu menanamkan nilai-nilai ke agamaan seperti menanamkan nilai-nilai Al-quran di dalam keluarga ataupun di masyarakat. Hal ini memunculkan antusiasi masyarakat muslim di Indonesia yang memiliki tekat tinggi untuk mempelajari dan menghafalkan Al-quran. Terutama antusias semangat orangtua yang memondokan anaknya di lembaga pondok pesantren yang berbasis Quran. Dalam hal ini Pondok Pesantren yang ada di Indonesia telah banyak memberikan nilai-nilai Al-quran dengan berbagai metode masing-masing, karya tulis ini dilator belakangi bahwasannya para penghafal Al- Quran yang telah selesai mengkhatamkan Al-Quran belum tentu lancar hafalannya karena sulit untuk menjaga hafalan dan sulitnya istiqomah dalam muraja’ah hafalan. Atas dasar latar belakang tersebut, peneliti mengajukan pertanyaan penelitian berikut (1) Bagaimana proses riyaḍhah arba’in Para Penghafal Al- quran Dalam Perspektif Metode Pembelajaran Inquiry di Pondok Pesantren Putri Tafidzil Quran (P3TQ) Kota Kediri? (2) Bagaimana konsistensi para hufadz dalam menjalankan riyaḍhah arba’in di Pondok Pesantren Putri Tafidzil Quran (P3TQ) Lirboyo Kota Kediri? (3) Apa Implikasi dari riyaḍhah arba’in di Pondok Pesantren Putri Tafidzil Quran (P3TQ) Kota Kediri?. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus, teknik pengumpulan data menggunakan data menggunakan wawancara mendalam, obserasi dan dokumentasi. Sementara untuk analisis data peneliti menggunakan teknik analisis data model alur yang meliputi; reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian menggunakan pendekatan fenomena yang sedang diteliti, pendekatan ini dilakukan pada situasi yang alami sehingga tidak ada batasan dalam memaknai fenomena yang dikaji dan peneliti bebas untuk menganalisis data yang diperoleh. Hasil penelitian ini menerangkan bahwa: (1) santri yang mengikuti riyaḍhah arba’in di Pondok Pesantren Putri Tafidzil Quran (P3TQ) Lirboyo tidak dikhususkan untuk santri yang sudah hafal 30 juz, akan tetapi tetap saja yang lebih di prioritaskan adalah yang sudah hafal 30 juz.kebanyakan santri yang mengikuti riyaḍhah arba’in adalah alumni dari pesantren luar yang sudah khatam 30 juz. Santri yang ingin mengikuti riyaḍhah arba’in boleh mengikuti diwaktu kapan saja. Proses riyaḍhah arba’in dilakukan selama 41 hari (41 khataman) dan dianjurkan dengan berpuasa. riyaḍhah arba’in dilakukan di dalam ruangan khusus karena santri yang melakukan riyaḍhah arba’in tidak boleh keluar serta tidak boleh terlihat atau melihat yang bukan mahramnya. Meskipun santri putri dalam keadaan haid, tetap saja tidak diperbolehkan keluar karena riyaḍhah arba’in belum selesai dan terhenti karena haid. riyaḍhah arba’in dilakukan dengan mengkhatamkan Al-Quran dalam sehari semalam. (2) setiap hari dalam sehari semalam harus mengkhatamkan satu kali khataman selama 41 hari, selama mengamalkan hatinya harus tadarru’ kepada allah, harus menjaga shalat fardu jangan sampai qodlo’, harus istiqomah, tidak boleh keluar dari tempat pengamalan, tidak banyak guyon dan mengobrol yang tidak penting, setelah khatam membaca do’a quran lalu ditiupkan kedalam air dan meminta hajatnya lalu diminum, (3) kecerdasan intelektual, lebih kuat (mutqin) hafalan quran yang sudah dihafalkan, tambahnya keberkahan, emosional,dan spiritual.
Item Type: | Thesis (Masters (S2)) |
---|---|
Subjects: | 200 – Agama > 200 Agama > 203 Praktik keagamaan lainnya |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah > Pendidikan Agama Islam (PAI) |
Depositing User: | M. Pd Pascasarjana Tribakti |
Date Deposited: | 05 Aug 2024 03:15 |
Last Modified: | 05 Aug 2024 03:15 |
URI: | http://repo.uit-lirboyo.ac.id/id/eprint/1678 |
Actions (login required)
View Item |