Analisis Culture Shock teori Murray pada santri Jakarta Di PP HM Al-Mahrusiyah sakan Daru Zainab Lirboyo Kediri

zahla, kholifah zahla k.k (2023) Analisis Culture Shock teori Murray pada santri Jakarta Di PP HM Al-Mahrusiyah sakan Daru Zainab Lirboyo Kediri. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri.

[img] Text
cover.pdf

Download (625kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (569kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (562kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (509kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (688kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (400kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (1MB)

Abstract

Culture shock atau gegar budaya adalah reaksi emosional berupa stres, putus asa atau ketakutan yang berlebihan yang disebabkan proses penyesuaian diri ketika memasuki lingkungan baru yang memiliki perbedaan budaya sehingga individu menghadapi situasi yang membuatnya mempertanyakan kembali asumsi-asumsinya, tentang apa yang disebut kebenaran, moralitas, kebaikan, kewajaran, kesopanan, kebijakan, dan sebagainya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Yaitu usaha untuk menemukan dan menggambarkan secara naratif kegiatan yang dilakukan peneliti dan dampak dari tindakan yang dilakukan terhadap mereka. Menurut Patton metode kualitatif digunakan untuk memahami fenomena yang sedang terjadi secara alamiah (natural). Dalam penelitian ini, ada 6 orang yang peneliti jadikan sebagai sampel. 3 diantaranya adalah santri asal Jakarta dan lebihnya adalah pengurus yang bertugas di Pondok Al-MAhrusiyah Sakan Daru Zainab. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menambahkan wawasan kepada pembaca, bahwa setiap individu, di lingkungan tempat dia tinggal pasti akan merasakan kenyamanan. Kenyamanan ini akan hilang Ketika seseorang memilih untuk pergi dan mencoba untuk hidup Bersama dengan lingkungan baru yang belum pernah ia rasakan. Dalam hal ini dibenarkan oelh perkataan para santri, bahwa setiap santri yang baru masuk ke pondok pesantren, ia tidak akan merasakan kejanggalan sama sekali. Namun, tak dirasa setelah beberapa lama, para santri merasakan perasaan yang aneh, mulai dari tidak nyaman, rindu keluarga dan juga perasaan tidak dapat mengimbangi kebiasaan di lingkungan tempat batinggalnya yang baru. Hasil dari penelitianyang diharapkan yakni santri asal Jakarta yang mengalami fenomena culture shock merasakan empat tahapan. Tahap pertama optimisti, dimana pada tahap ini santri masih dengan rasa penuh harapan dan antusiasme mengenal lingkungan baru. Tahap kedua yakni fase kekecewaan, dalam hal ini adalah fase dimana santri memunculkan segala sikap yang dapat kita artikan sebagai gambaran perilaku culture shock. tahap ketiga yakni resolusi awal, merupakan fase dimana seseorang akan mencoba untuk memahami dan juga masuk untuk menjalani budaya baru dilingkungan barunya. Tahap terahir, fase berfungsu dengan efektif adalah tahap terahir yang dikatakan dengan santri dapat memahami dan mengikuti alur jalan dalam budaya barunya.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Subjects: 100 - Filsafat dan Psikologi > 150 Psikologi (ilmu jiwa) > 156 Psikologi perbandingan
Divisions: Fakultas Dakwah > Psikologi Islam
Depositing User: S. Sos Devi Ervina
Date Deposited: 21 Aug 2024 02:38
Last Modified: 21 Aug 2024 02:38
URI: http://repo.uit-lirboyo.ac.id/id/eprint/2085

Actions (login required)

View Item View Item