Nursyamsiyah, Lita (2023) SUBJECTIVE WELL BEING PADA REMAJA YANG MENJADI KORBAN BROKEN HOME DI PONDOK PESANTREN PUTRI DARUSSALAM LIRBOYO KOTA KEDIRI. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri Lirboyo Kediri.
![]() |
Text
a. Cover.pdf Download (53kB) |
![]() |
Text
b. Surat Pernyataan Keaslian.pdf Download (61kB) |
![]() |
Text
c. Persetujuan Pembimbing.pdf Download (46kB) |
![]() |
Text
d. Pengesahan Skripsi.pdf Download (50kB) |
![]() |
Text
e. Abstrak.pdf Download (31kB) |
![]() |
Text
f. Daftar Isi.pdf Download (261kB) |
![]() |
Text
g. BAB I.pdf Download (213kB) |
![]() |
Text
h. BAB II.pdf Download (272kB) |
![]() |
Text
i. BAB III.pdf Download (131kB) |
![]() |
Text
j. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (374kB) |
![]() |
Text
k. BAB V.pdf Download (101kB) |
![]() |
Text
l. Daftar Pustaka.pdf Download (162kB) |
![]() |
Text
m. Lampiran.pdf Download (308kB) |
Abstract
Subjective well-being adalah sebuah penilaian secara menyeluruh dari kehidupan seseorang yang merujuk pada berbagai macam kriteria, Subjective wellbeing disini sebagai cara mengevaluasi kualitas kehidupan yang dilakukan melalui evaluasi kognitif dan afektif. Remaja dalam perkembangannya, memiliki keunikankeunikan yang bisa menjadi potensi dalam pengembangan dirinya ke arah yang lebih baik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Adapun pembahasannya ini bersifat deskriptif. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Putri Darussalam Lirboyo Kota Kediri, pengumpulan data menggunakan metode Observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian subjective well being pada remaja yang menjadi korban broken home di Pondok Pesantren Putri Darussalam telah mengevaluasi kehidupannya melalui evaluasi afektif. Evaluasi afektif dari remaja korban broken home ini terbagi menjadi dua, ada afek negatif dan ada afek positif. Namun kondisi subjective well being yang di alami oleh remaja korban broken home disini cenderung rendah, akibat permasalahan atau konflik sehingga menyebabkan keretakan dan ketidak harmonisan dalam hubungan kedua orang tuanya tersebut. Kemudian dampak psikologis yang di alami pada remaja korban broken home disini yaitu diantaranya, stres dan depresi, kecemasan yang berlebihan, perasaan kesepian, gangguan tidur (Insomnia), tidak percaya diri, mempunyai rasa iri, menyakiti diri sendiri, bahkan sulit mempercayai orang lain.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 100 - Filsafat dan Psikologi > 150 Psikologi (ilmu jiwa) > 154 Psikologi bawah sadar |
Divisions: | Fakultas Dakwah > Psikologi Islam |
Depositing User: | S.Psi Pujianto Pujianto |
Date Deposited: | 17 Jun 2025 04:04 |
Last Modified: | 17 Jun 2025 04:04 |
URI: | http://repo.uit-lirboyo.ac.id/id/eprint/3089 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |