sucipto, Hani (2022) Peran mediator dalam meminimalisir perkara sengketa perceraian di Pengadilan Agama Kabupaten Kediri. Undergraduate (S1) thesis, Institut Agama Islam Tribakti.
Text
cover.pdf Download (572kB) |
|
Text
bab 1.pdf Download (454kB) |
|
Text
bab 2.pdf Download (647kB) |
|
Text
bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (354kB) |
|
Text
bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (459kB) |
|
Text
bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (222kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (220kB) |
Abstract
Kata Kunci: Peran, Mediasi, Perceraian Mediasi adalah suatu alternatif Penyelesaian sengketa yang digunakan di Pengadilan Indonesia, Khususnya Perkara Perceraian yang paling banyak diajukan di Pengadilan Agama Kabupaten Kediri, berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti di Pengadilan Agama Kabupaten Kediri peran Mediator dalam menjalankan tugasnya cukup baik. terbukti pada tahun 2020 mediator hanya dapat mendamaikan pihak yang bersengketa hanya sekitar 5 perkara saja. Akan tetapi pada tahun 2021 mediator berhasil mendamaikan 26 pihak yang berperkara sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa mediator menjalankan tugasnya dengan baik sehingga dapat manaikkan angka keberhasilan mediator dalam meminimalisir perkara sengketa perceraian di pengadilan Agama Kabupaten Kediri. Dari latar Belakang tersebut penulis merumuskan masalah Yaitu: 1) Bagaimana Tingkat Keberhasilan Mediator dalam Menangani Perkara Sengketa Perceraian Di Pengadilan Agama Kabupaten Kediri? 2) Apa Saja Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Keberhasilan Mediasi Di Pengadilan Agama Kabupaten Kediri? Penelitian ini merupakan penelitian lapangan atau field research dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data melalui proses wawancara mendalam (indepth interview), observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan analisis, maka diperoleh dua kesimpulan pertama, tingkat keberhasilan mediator dalam meminimalisir perkara sengketa dipengadilan Agama Kabupaten Kediri pada tahun 2021 memiliki nilai keberhasilan yang cukup tinggi yaitu 26 perkara yang berhasil, dibandingkan pada tahun sebelumnya yakni pada tahun 2020 hanya ada 5 perkara saja yang berhasil dimediais. Kedua, faktor yang menjadi pendukung keberhasilan mediasi tidak bisa lepas dari peran mediator sendiri jadi mediator memiliki peranan penting dalam melaksanakan mediasi, begitu juga faktor yang yang menjadi penghambat mediator dalam memediasi ialah dari pihak yang berperkara itu sendiri. Sehingga bisa ditarik kesimpulan berhasil tidaknya mediasi ada dua faktor umum yang pertama dari mediator dang yang kedua pihak yang berperkara sehingga dari kedua pihak tersebut bisa merundingkan perkara dengaan baik tanpa adanya litigasi maka besar kemungkina mediasi akan berjalan dengan baik dan mediasi berhasil.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 300 – Ilmu Sosial > 360 Permasalahan dan kesejahteraan sosial > 362 Masalah dan layanan, kesejahteraan sosial pada sekelompok orang |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga |
Depositing User: | Hani Sucipto |
Date Deposited: | 21 Jan 2023 03:24 |
Last Modified: | 21 Jan 2023 03:24 |
URI: | http://repo.uit-lirboyo.ac.id/id/eprint/576 |
Actions (login required)
View Item |