Albab, Ulil (2023) FENOMENA IḤDAD BAGI PEREMPUAN MUSLIM YANG BERI’DDAH DALAM PERSPEKTIF SYEKH YŪSUF AL-QORḌĀWĪ. Undergraduate (S1) thesis, Institut Agama Islam Tribhakti.
![]() |
Text
cover.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (132kB) |
![]() |
Text
pengesahan.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (116kB) |
![]() |
Text
abstrak (1).pdf - Published Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (664kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf - Published Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (365kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf - Published Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (459kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (400kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (492kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf - Published Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (144kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (190kB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (575kB) |
Abstract
Pada penghujung abad 19 sampai saat ini, diskursus mengenai perempuan dalam kaitannya dengan agama semakin dipandang penting. Terutama oleh kalangan teolog feminis. Trade mark para pengusung wacana ini umumnya adalah kesetaraan gender (gender equality). Begitu luasnya frase suci ini, sehingga istilah-istilah diskriminasi, subordinasi, penindasan, dan perlakuan tidak adil terhadap perempuan semakin popular sampai masyarakat level bawah. Jelas hal ini akan menjadi polemik bagi perempuan yang ditinggal mati oleh suaminya, memandang syariat memberlakukan hukum ihdad baginya, dengan ketentua-ketentuan yang telah diatur dalam al-quran maupun hadist. Dengan adanya fenomena ini banyak ulama’ kontemporer memunculkan fatwa-fatwa yang dirasa sangat penting bagi perempuan masa kini. Salah satunya adalah syekh yusuf al-qardhawi, beliau selalu memberikan solusi-solusi dan fatwa terkait masalah yang ada pada era globalisasi saat ini. Dari uraian di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: (1) Bagaimana pemikiran Syekh yūsuf Al-Qorḍāwī tentang ihdad ? (2) Bagaimana cara pengambilan hukum (istinbath al-ahkam/epistemologi) ihdad perspektif Syekh yūsuf Al-Qorḍāwī . ? (3)Bagaimana analisis pemikiran Syekh yūsuf Al-Qorḍāwī tentang ihdad bagi perempuan modern. ? Penelitian ini adalah merupakan penelitian pustaka (library reseach) yaitu penelitian yang diarahkan dan difokuskan terhadap penelitian penelusuran dan pembahasan bahan-bahan pustaka yang ada kaitannya dengan masalah yang dibahas. Dalam menyeleseikan problematika penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif, karena penelitian yang diteliti terdapat dalam konsep suatu teks, dalam hal ini adalah terhadap pandangan Syekh Yusuf Al-Qordhowi dalam menyikapi fenomena ihdad di era modern, beberapa pendapat ulama dan bagaimana pemikiran tersebut menjadi suatu bangunan konsep dalam hukum Islam, penelitian ini bersifat deskriptif analitis comparative, yaitu penelitian ini berusaha untuk mendeskripsikan atau menjelaskan dari substansi terhadap pandangan Syekh Yusuf Al-Qordhowi dalam menyikapi fenomena ihdad di era modern dan membandingkan dengan ketentuan umum dalam hukum Islam. Dari kajian ini penulis mendapatkan hasil yatu: (1)Ihdad menurut syekh yusuf al-qardhawi adalah sikap seorang istri yang sedang menjalani masa iddah untuk menjauhkan dirinya dari lambang-lambang perhiasan dan keindahan. Seperti bercelak, berdandan, memakai cincin emas dan menggunakan pakaian yang mencolok dan memikat. Serta menjaukan dirinya untuk tidak menggunakan wangi-wangian.(2)syekh yusuf al-qardhawi menggunakan dalil-dalil yang bisa digunakan untuk menetapkan sebuah hukum, yang telah ditetapkan oleh ulama’ usul. Ada tiga dalil yang digunakan oleh syekh yusuf al-qardhawi, yakni dalil al-quran, dalil as-sunnah, dan juga dalil saad az-zariah.(4) sampai saat ini ihdad masih tetap relevan untuk tetap diberlakukan bagi perempuan yang telah ditinggal mati oleh suaminya. Memandang kewajiban ihdad yang tetap mempertimbangkan setatus perempuan yang sedang menjalani masa ihdad dalam menetukan hal-hal apa saja yang menjadi kewajibannya. Kata Kunci: ihdad, wanita modern.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 300 – Ilmu Sosial > 340 Ilmu hukum > 340 Ilmu hukum |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga |
Depositing User: | Alwi Hasan |
Date Deposited: | 07 May 2025 01:58 |
Last Modified: | 07 May 2025 01:58 |
URI: | http://repo.uit-lirboyo.ac.id/id/eprint/3068 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |