Negosisasi identitas dan komunikasi antar budaya di kalangan santri pondok pesantren Al Mahrusiyah putra

Taupani, Achmad Wildan (2021) Negosisasi identitas dan komunikasi antar budaya di kalangan santri pondok pesantren Al Mahrusiyah putra. Undergraduate (S1) thesis, INSTITUT AGAMA ISLAM TRIBAKTI.

[img] Text
Cover.pdf

Download (96kB)
[img] Text
Abstrak.pdf

Download (179kB)
[img] Text
Daftar Isi.pdf

Download (119kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (352kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (289kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (260kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (545kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (204kB)

Abstract

Penelitian ini berjudul Negosiasi Identitas Dan Komunikasi Antar Budaya Di Kalangan Santri Pondok Pesantren Al Mahrusiyah Putra. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Proses Negosiasi Identitas Dan Komunikasi Antar Budaya Di Kalangan Santri Pondok Pesantren Al Mahrusiyah Putra. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana proses negosiasi identitas dan komunikasi antar budaya di kalangan santri pondok pesantren Al Mahrusiyah Kediri? 2) Bagaimana dampak lingkungan asrama terhadap proses negosiasi tersebut? Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk mengetahui proses negosiasi identitas dan komunikasi antar budaya di kalangan santri pondok pesantren Al Mahrusiyah Kediri. 2) Untuk mengetahui dampak lingkungan asrama terhadap proses negosiasi tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kualitatif dengan teknik Fenomenologi yang bertujuan untuk mengetahui tentang sesuatu fenomena secara mendalam. Hasil penelitian ini ditemukan fakta menarik bahwasanya: 1) Para santri etnis non-Jawa pasti membawa sebuah perbedaan dalam dirinya, karena pada setiap daerah pasti akan memiliki identitas kebudayaan dan identitas etniknya masing-masing. Di Pon. Pes. Al Mahrusiyah mereka mendapatkan cemoohan, diskriminasi atau bahkan pujian dari santri etnis Jawa. Situasi saat berinteraksi dengan teman sekamar sangatlah penting karena kamar adalah lingkup terkecil dari lingkungan pondok pesantren. Proses negosiasi tersebut melalui Jam’iyah (Organisasi) Daerah. 2) Para santri etnis non-Jawa menganggap bahwa kamar merupakan hal yang tidak ternilai bagi mereka. Walaupun mereka terbilang kaum minoritas di kamar, dan terkadang mereka mendapatkan ejekan atau diskriminasi. Mereka menganggapnya hanya sebagai lelucon biasa. Walaupun begitu mereka tetap berusaha untuk membaur dengan santri etnis Jawa baik di kamar maupun di lorong. Mereka beranggapan bahwa teman sekamar sudah seperti keluarga di lingkungan masyarakat, hanya kamar itu di lingkup pondok pesantren. Tidak jarang pula mereka mendapatkan pujian dari para pengurus , kakak kelas bahkan dari pengasuh pondok sekalipun. Karena mereka datang dari jauh untuk belajar di pondok pesantren.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Subjects: 300 – Ilmu Sosial > 360 Permasalahan dan kesejahteraan sosial > 362 Masalah dan layanan, kesejahteraan sosial pada sekelompok orang
Depositing User: Achmad Wildan Taufani
Date Deposited: 02 Dec 2022 02:49
Last Modified: 02 Dec 2022 02:49
URI: http://repo.uit-lirboyo.ac.id/id/eprint/171

Actions (login required)

View Item View Item